Senin, 06 November 2017

Tips & Cara Mengkritik Tanpa Menciptakan Mereka Sakit Hati

Dalam membangun suatu kekerabatan dengan orang lain tentu tidak jauh dengan adanya gesekan, perbedaan pendapat, keslahan maupun kekhilafan. Sebagai makhluk sosial, sudah sepatutnya kita saling mengingatkan biar ukiran gesekan yang terjadi dalam sebuah kekerabatan sosial sanggup diminimalkan. Dan salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk saling mengingatkan ialah dengan mengkritik atau menanggapi ialah salah satu hal yang kerap dilakukan untuk mengingatkan kekeliruan orang lain. Kritikan yang membangun tentu menjadi hal yang baik untuk saling mengingatkan, namun kritikan yang baik sekalipun bisa menyebabkan sakit hati orang yang kita kritik.

 Dalam membangun suatu kekerabatan dengan orang lain tentu tidak jauh dengan adanya ukiran Tips & Cara Mengkritik tanpa Membuat Mereka Sakit Hati

Memberi kritik nggak semudah hanya memberikan apa yang kurang berkenan dari sisi kita saja. Kritikan tentu tidak semuanya ditanggapi dengan bijak dan lapang dada, ada kalanya kritik bisa menciptakan orang lain sakit hati bahkan emosi. Nah bagaimana cara kita mengkritik orang lain tanpa harus menyakiti hati orang yang kita kritik, berikut tipsnya:

Pilihlah situasi dan kondisi yang tepat
Mengkritik yang baik tanpa menciptakan mereka sakit hati bisa kau lakukan dengan melihat kondisi dan situasi yang tepat. Sebagai pola saja ketika kau mengkritik seseorang ketika suasana hatinya tidak sedang dalam keadaan baik hal ini tentu saja hanya akan menciptakan mereka emosi. Ketika kau menemukan sesuatu hal yang kurang berkenan dan ingin segera memberikan kritik, sebaiknya lihat dulu situasi dan kondisi yang bersangkutan.

Mulailah dengan mengkritik tetapi jangan lupakan juga pujian.
Karena pada dasarnya, insan lebih bahagia jikalau dirinya dihargai dan dianggap keberadaannya. Mereka lebih bahagia untuk dipuji daripada dikritik kesalahan mereka. Ketika orang lain melaksanakan sesuatu yang berdasarkan kau keliru, jangan sekali-kali kau eksklusif menegurnya. Cobalah untuk memberinya kebanggaan dan penghargaan atas semua yang telah ia lakukan. Setelahnya, masukan kritikan yang ingin kau sampaikan kemudian akhiri dengan kebanggaan juga.

Jangan hanya mengkritik tapi sampaikan kesalahanmu juga
Temanmu, rekan ataupun orang orang disekitarmu akan mendapatkan kritikan yang kau berikan jikalau kau juga mengakui kesalahanmu. Kamu bisa memulai dengan membicarakan kesalahan-kasalahan yang pernah kau lakukan dan kau menyesalinya, kau bisa juga menceritakan resiko dari keslahan yang telah kau lakukan. Dengan begitu, orang yang kau kritik nggak merasa disalahkan. Tanpa kau berusaha menyalahkannya dengan membicarakan kesalahan sendiri di sela-sela percakapan, niscaya beliau nggak akan aib menyadari kesalahannya alasannya mengetahui bahwa kau pun ternyata masih jauh dari sempurna.

Kritikan membangun bukan mengintimidasi
Saat menunjukkan kritikan pada seseorang, jangan tunjukkan bahasa badan yang seperti mengintimidasi. Tetaplah ramah dan sopan, tunjukkan senyum dengan tatapan yang dekat biar lawan bicara juga nyaman denganmu. Beri kesempatan padanya untuk mengutarakan pendapatnya. Saat seseorang mencoba untuk menunjukkan penjelasan, bahasa badan yang kau tunjukkan juga harus mencerminkan perilaku yang terbuka dan antusias terhadap klarifikasi tersebut. Dengan begitu, lawan bicara nggak akan merasa terusik dengan kritikanmu.

Bersiaplah beri pertolongan dengan kritikanmu
Tentu ketika kau sudah bisa mengkritik seseorang tentu kau juga siap untuk membantu orang yang kau kritik keluar dari masalahnya. Ketika seseorang benar-benar sadar akan kesalahannya, apalagi ia sadar orang lain menyalahkannya, akan sulit baginya untuk bisa mendapatkan kepercayaan dirinya kembali. Tunjukanlah peranmu sebagai saudara atau sahabat yang siap membantu. Tawarkan kepadanya sebuah solusi. Bantu ia untuk keluar dari keputusasaannya dan bangun kembali. Beri ia motivasi, buatlah kesalahan kelihatan gampang untuk diperbaiki.

Beri mereka waktu untuk berubah
Kritikan bukanlah hukuman, tapi sebuah koreksi biar orang yang kau kritik menjadi atau melaksanakan tugasnya dengan lebih baik. Jika yang bersangkutan nggak bisa memberi respons eksklusif atau kalian sama-sama nggak menemukan solusi yang tepat, berilah kesempatan lain. Secara psikologis, hal ini sangat penting untuk menunjukkan ruang waktu antara dikala kau menunjukkan kritikan dan klarifikasi dari yang bersangkutan. Dengan begitu kau akan dinilai masih memiliki tenggang rasa terhadapnya.

Dikritik atau mengkritik sudah merupakan hal yang lumrah. Sebuah kritikan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan memiliki tujuan yang baik. Jika bisa diterima dengan lapang dada, kita akan bisa mengoreksi kekeliruan yang terjadi dan menciptakan perbaikan. Makanya, biar kritikan bisa berfungsi sebagaimana mestinya, menunjukkan kritikan haruslah dilakukan dengan bijaksana, ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar